Quantcast
Channel: Riawani Elyta
Viewing all articles
Browse latest Browse all 600

Kiat Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi Menuju Kebebasan Finansial [Book Review]

$
0
0
Kiat Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi
“Financial freedom is available to those who learn about it and work for it.” 
– Robert Kiyosaki.

That’s true. Kebebasan finansial adalah sebuah kondisi yang affordable. Bisa diusahakan oleh siapapun.  Dan tentu saja, untuk mencapai hasil yang kita harapkan dari usaha tersebut, kita perlu mempelajari ilmunya terlebih dahulu.

Jujur saja, selama ini, saya termasuk orang yang mengelola keuangan pribadi berdasarkan intuisi belaka. Tidak didasarkan pada ilmu dan perencanaan yang matang. Jadi, saat pertama kali membuka lembar buku Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi ini,  saya sempat merasa khawatir. Khawatir bahwa pola pengelolaan keuangan saya selama ini ternyata melenceng jauh dari standar idealnya.

Tetapi, Alhamdulillah, kekhawatiran saya tidak menjelma kenyataan. Setelah menamatkan buku ini, saya bisa menarik napas lega. Pengelolaan finansial saya selama ini ternyata nggak jelek-jelek amat. Meski juga belum benar-benar rapi dan terkontrol.

Mungkin diantara kamu ada yang penasaran, apa sih isi buku ini? Apa kita bakal disuguhkan dengan rumus-rumus akuntansi dan kalkulasi finansial yang njelimet? Atau kita bakal dilarang belanja ini-itu demi mencapai kondisi keuangan yang sehat?

Daripada kamu tambah penasaran, yuk ikuti ulasan saya untuk buku karya mbak Herlina P Dewi ini.

Kuis Kenali Dirimu menjadi pembuka buku ini sebelum kita melangkah pada pembahasan utama. Ini adalah kuis pengenalan tipe diri kita dalam hal mengelola keuangan. Ada 3 (tiga) tipe yang tercantum di sini : tipe superboros, tipe perhitungan dan tipe supertertib.

Dari hasil kalkulasi poin jawaban, saya ternyata termasuk tipe perhitungan, yaitu orang yang bisa menikmati hidup tanpa takut jatuh miskin. Orang yang membelanjakan uang sesuai bujet, tidak kalap menghabiskan gaji namun tetap mau meminjamkan uang pada yang butuh tanpa merusak rencana keuangan (hal. 11). Horee!

Tetapi, hal ini nggak lantas membuat saya merasa seratus persen “aman”. Saya tetap merasa perlu menambah ilmu agar kualitas pengelolaan keuangan saya meningkat. Karena kita nggak pernah tahu situasi apa yang bakal kita hadapi di masa depan, bukan?

Itu sebabnya, saya pun segera membuka lembar demi lembar buku ini dengan antusias. Buku ini terbagi atas 5 chapter. Chapter 1 berjudul Pentingnya Merencanakan Keuangan Pribadi, yang terbagi atas 3 sub bab : Teknik Menyusun Anggaran, Mengelola Keuangan Suami Istri dan Mengelola Rekening Bank.

Pada sub bab Teknik Menyusun Anggaran, penulis memaparkan mengapa kita perlu menyusun anggaran, bagaimana cara menyusun anggaran, bagaimana menyiasati jika anggaran defisit dan bagaimana supaya penyusunan anggaran berhasil.

Sub bab berikutnya yaitu Mengelola Keuangan Suami Istri, sangat tepat untuk dibaca oleh yang sudah berumah tangga. Di sini, penulis memaparkan akan pentingnya komunikasi yang baik antar pasutri dalam hal mengelola keuangan rumah tangga, pentingnya keterbukaan, dan alternatif solusi bagi pasutri yang mengalami dilema ketika istri dihadapkan pada 2 (dua) pilihan : lebih baik bekerja atau tidak.

Sementara untuk sub bab berikutnya yaitu Mengelola Rekening Bank, cocok untuk dibaca oleh yang masih lajang maupun yang sudah berumah tangga. Karena di sini penulis membagi tips mengelola rekening bagi si lajang, bagi pasutri, juga dampak dari penggunaan rekening bersama.

Banyak tips menarik dan bermanfaat dibagikan pada chapter ini. Contohnya saja, jika kita seorang lajang, kita tidak dianjurkan untuk memiliki banyak rekening bank. Dua saja sudah cukup. Karena semakin banyak rekening, berarti semakin banyak pula biaya administrasi yang harus kita tanggung (hal. 52).

Melangkah ke Chapter 2, penulis menyajikan kiat Mengelola Pemasukan yang dibagi atas 4 (empat) sub bab yaitu : Mengelola Pendapatan Bulanan, Mencari Penghasilan Tambahan, Mengelola THR dan Manajemen Utang. Buat kamu yang sudah bekerja dan memiliki penghasilan, Chapter ini penting banget buat dibaca. Karena berapa pun besarnya pemasukan, jika tidak dikelola dengan baik, tetap saja berpeluang mengalami defisit. Apalagi jika pemasukan kita pas-pasan atau bahkan benar-benar defisit ya?

Di Chapter ini, kita akan memperoleh banyak ilmu tentang mengelola pemasukan, diantaranya kiat-kiat mengelola bujet bulanan, mengatur isi dompet agar bisa lebih berhemat, menjalankan usaha sampingan tanpa mengganggu pekerjaan utama, jurus jitu antitekor saat Lebaran tiba, tujuh langkah bebas utang, dan lain-lain.

Selain mengelola pemasukan, hal lain yang tak kalah penting adalah Mengelola Pengeluaran. Kalian akan menemukan pembahasan lengkap tentang ini di Chapter 3 yang terbagi atas 4 (empat) sub bab, yaitu : Mengubah Kebiasaan Belanja, Pengeluaran “nakal” perempuan, Bijak Menggunakan Kartu Kredit dan Pengeluaran yang Bisa Dipangkas.

Diantara semua Chapter, sepertinya pembahasan pada chapter ini deh, yang paling seru. Apa pasal? Karena boleh jadi, diantara kebiasaan buruk dalam membelanjakan uang yang dipaparkan di Chapter ini, adalah kebiasaan yang pernah atau bahkan sering kita lakukan.

Tapi....kamu nggak perlu khawatir saat “dosa-dosa” membelanjakan uang dikupas habis-habisan di sini. Karena, penulis juga membeberkan kiat-kiat jitu agar kita bisa terhindar dari dosa-dosa tersebut. 

Contohnya saja, pada sub bab Pengeluaran “nakal” perempuan, disebutkan bahwa salah satu “dosa” pengeluaran yang kerap dilakukan perempuan, adalah pengeluaran karena latah. Lihat teman kantor pake tas baru yang branded, kita juga pingin. Lihat teman pamer jam tangan yang chic, kita pun merasa ketinggalan jika belum punya. 

Nah, untuk mengatasi problema latah ini, ada beberapa tips yang diberikan. Salah satunya yang menarik : boleh-boleh saja kita berkompetisi dalam hal berbelanja, tetapi, bagaimana jika yang dikompetisikan itu adalah sesuatu yang memiliki nilai investasi? Ketimbang berkompetisi dalam hal “membeli” penampilan, kenapa nggak bersaing dalam hal membeli perhiasan emas atau logam mulia? Semakin sengit kompetisi berlangsung, maka semakin banyak investasi terkumpul. Untungnya pun jadi dobel. Kita tetap bisa bersaing, tetapi investasi kita juga bertambah (hal. 132). Asyik dan seru, bukan?

Dan setelah mengupas tuntas tentang Mengelola Pengeluaran, tibalah Saatnya Berpikir tentang Masa Depan, yang menjadi judul pembahasan pada Chapter 4. Chapter ini terbagi atas 3 (tiga) sub bab : Perempuan Harus Menabung, Asuransi Itu Penting dan Memilih Produk Investasi.

Sesuai judulnya, pada Chapter ini kita akan diajak berpikir lebih dalam akan pentingnya pengelolaan keuangan untuk masa depan. Pada sub bab Perempuan Harus Menabung misalnya, penulis membagi beberapa alasan penting kenapa perempuan harus menabung, diantaranya terkait kondisi fisik perempuan yang lebih rentan dibandingkan laki-laki sehingga biaya kesehatan yang dibutuhkan akan lebih tinggi, perempuan yang sudah berkeluarga dan bekerja punya peluang untuk menabung karena biaya hidup umumnya ditanggung oleh suami, dan lain-lain.

Salah satu tips penting di sini adalah pembentukan dana darurat. Yaitu uang yang dipakai dalam kondisi mendesak. Dianjurkan untuk kita menabung dana darurat yang besarnya 3 – 6 kali biaya hidup per bulan dan batasi akses terhadap dana darurat agar kita tidak tergoda untuk menggunakannya (hal. 162 – 163).

Buku ini ditutup dengan kiat menjaga kondisi keuangan kita agar tetap Aman Sepanjang Tahun. Pada chapter terakhir ini, penulis menyajikan info-info penting terkait Mitos-mitos Seputar uang, 7 Masalah Keuangan dan solusinya, serta Resolusi Keuangan Bulanan.

Sub bab favorit saya dari Chapter ini adalah 7 Masalah Keuangan dan solusinya. Karena membahas tentang masalah keuangan yang berhubungan dengan kehidupan sosial. Misalnya saja, bagaimana sikap kita terhadap pembayaran bon saat makan beramai-ramai di restoran, bagaimana menghadapi teman lama yang datang meminjam uang atau bahkan yang nggak kunjung mengembalikan pinjaman, bagaimana menyikapi pengeluaran yang di luar rencana, khususnya saat sedang bepergian atau liburan bersama teman-teman, dan sebagainya.

Jujur saja, saya termasuk orang yang nggak tega terhadap teman yang datang meminjam. Ironinya, diantara yang meminjam, juga banyak yang nggak mengembalikan, hiks. Jadi, dengan tips-tips di sini, saya jadi  tahu kapan harus bersikap tegas, dan kapan harus fleksibel. Mengingat menjaga hubungan sosial itu sangat penting. Tetapi juga jangan sampai membebani diri kita sendiri.

Setelah menamatkan buku ini, hal pertama yang saya lakukan adalah mengevaluasi pengelolaan keuangan saya selama ini dan mencocokkannya dengan prinsip-prinsip yang termuat di dalam buku ini.

Jika dituangkan dalam bentuk tabel, evaluasi ala saya kira-kira bentuknya seperti ini :

Tabel 1
Pentingnya Merencanakan Keuangan Pribadi
(daftar aktivitas dari Chapter 1)

No.
Aktivitas pengelolaan keuangan
Sudah
Belum
Ket
1.
Menentukan target




-        Jangka pendek
V



-        Jangka menengah
V



-        Jangka panjang

V

2.
Menyusun data pemasukan

V

3.
Menyusun data pengeluaran

V


4
Merencanakan untuk menambah penghasilan
V


5.
Merencanakan untuk mengurangi pengeluaran

V


6.
Mendokumentasikan semua aktivitas keuangan

V


Demikian seterusnya untuk Chapter-chapter berikutnya. Dari hasil evaluasi ini saya berkesimpulan, bahwa sejauh ini – Alhamdulillah – pengelolaan keuangan saya sudah cukup baik. Saya sudah melakukan investasi meski jenisnya masih yang konvensional, saya tidak terlalu sering melakukan “dosa-dosa” pengeluaran, dan saya juga tidak punya masalah dengan utang kartu kredit karena saya memang tidak punya kartu kredit sebiji pun, hehe.

Namun, masih ada yang belum saya lakukan, yaitu pencatatan terhadap semua aktivitas keuangan. Saya memang sulit disiplin untuk yang satu ini. Mudah-mudahan saja, jika aktivitas pencatatan ini berhasil saya terapkan dengan konsisten nantinya, pengelolaan keuangan saya pun akan lebih baik dan mudah-mudahan juga akan berbanding lurus dengan kondisi keuangan saya.

Akhirnya, saya menyimpulkan bahwa : this book is very recommended! Baik untuk kamu yang masih lajang, terlebih-lebih untuk yang sudah berkeluarga. Yuk simak listalasannya kenapa buku ini layak menjadi koleksi bacaan dan referensimu dalam mengelola keuangan :


  1.  Mudah dipahami
Yup. Buku ini dituturkan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga siapapun kamu, bahkan yang paling awam terhadap ilmu finansial sekalipun, akan mudah memahaminya.

2.      Aplikatif
Buku ini nggak melulu berisi narasi. Tetapi juga dilengkapi kuis-kuis, tabel-tabel simulasi dan contoh kasus, sehingga setelah membacanya, kamu bisa langsung mempraktekkan ilmu yang diajarkan dengan mengikuti contoh tabel simulasi yang diberikan.

contoh kolom pencatatan pengeluaran bulanan


3.      Solutif
Buku ini nggak hanya memaparkan berbagai kasus dan permasalahan dalam mengelola keuangan, tetapi juga sekaligus menyajikan alternatif solusinya. Solusi yang disajikan juga tergolong praktis, logis dan fleksibel. Contohnya saja, bagi kamu yang sulit mengerem hobi belanja dan melakukan pengeluaran “nakal”, kamu tetap diperkenankan melakukannya, dengan syarat, tidak boleh melebihi 5% dari total pemasukan. Fleksibel, bukan? :)

4.       Memorable
Pernah nggak kamu membaca buku nonfiksi tetapi setelah menutupnya kamu pun lupa apa isinya? Entah karena bahasanya yang kelewat tinggi, ataupun pembahasannya yang cukup njelimet.

Untuk buku ini, insya Allah isinya bakal mudah nempel di ingatan. Karena selain praktis dan mudah dipahami, pada setiap chapternya, buku ini menyediakan kolom yang berisi kesimpulan dan juga poin-poin penting dari chapter tersebut. Jadi buat kamu yang superpelupa  sekalipun dan malas baca ulang untuk mengingat keseluruhan isinya, kamu cukup menandai halaman yang berisi kolom konklusi ini dan membacanya saat diperlukan.

Ini nih contoh kolom konklusinya
Atau jika kamu punya buku untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran, kamu bisa fotokopi gambar kolom-kolom ini lalu menempelnya di buku tersebut. Jadi setiap kali kamu mencatat arus keluar masuk kas pribadimu, kamu juga bisa sekaligus diingatkan dengan tips-tips penting tersebut.
 
Ini bisa jadi pengingat kalau ditempel di buku catatan keuanganmu, bukan? :)

5.       Quotable
Pada pembuka setiap chapter, terdapat kutipan-kutipan inspiratif yang memotivasi. Kamu dapat menyalinnya di karton lalu tempelkan di dinding, atau dijadiin quotepict (jangan lupa tuliskan sumbernya ya), lalu dibagikan di akun media sosialmu agar sewaktu-waktu bisa kamu baca untuk tetap menginspirasi atau memotivasi diri dan juga menginspirasi orang lain.

Saya sertakan beberapa kutipan di sini :
“Too many people spend money they haven’t earned, to buy things they don’t want, to impress people they don’t like. – Will Smith”

“Rich people have small TV and big libraries, and poor people have big TV and small libraries – Zig Ziglar”.

“When planning for a year, plant corn. When planning for a decade, plant trees. When planning for life, train and educate people – Chinese proverb quotes”.

Jadi, buat kamu yang sering mengalami defisit pemasukan, sulit mengendalikan pengeluaran, selalu gagal menabung, utang terus menumpuk, dan lain-lain, juga buat kamu yang ingin lebih peduli dalam mengelola keuangan pribadi, lebih baik segera cari buku ini deh di toko buku, pelajari isinya lalu praktekkan. Mudah-mudahan, kamu akan menjadi pribadi yang (lebih) cerdas dalam mengelola keuangan pribadi dan nggak lama lagi, you can say YES to financial freedom!

Judul buku             : Cerdas Mengelola Keuangan Pribadi
Penulis                   : Herlina P Dewi
Penerbit                 : Stiletto Book
Tebal                      : 215 hal
Tahun                    : 2015




Viewing all articles
Browse latest Browse all 600

Trending Articles


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


KASAMBAHAY BILL IN THE HOUSE


Girasoles para colorear


Presence Quotes – Positive Quotes


EASY COME, EASY GO


Love with Heart Breaking Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


FORTUITOUS EVENT


Pokemon para colorear


Sapos para colorear


Smile Quotes


Letting Go Quotes


Love Song lyrics that marks your Heart


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes