[SELF-IMPROVING]Hidup di zaman millenial yang serba instan, memang menuntut kita untuk lebih produktif dan aktif. Akses informasi yang supercepat, tuntutan untuk mampu beradaptasi dalam pelbagai situasi, perubahan gaya hidup, mau tidak mau membuat kita harus cerdas mengatur waktu.
Volume kesibukan pun menjadi bertambah-tambah. Bekerja dengan seabrek deadline, kewajiban memenuhi tugas dan tanggung jawab terhadap keluarga, terkadang membawa konsekuensi terhadap hilangnya waktu untuk diri sendiri.
Volume kesibukan pun menjadi bertambah-tambah. Bekerja dengan seabrek deadline, kewajiban memenuhi tugas dan tanggung jawab terhadap keluarga, terkadang membawa konsekuensi terhadap hilangnya waktu untuk diri sendiri.
Nggak heran, manusia jaman millenial termasuk kaum ibu, sangat familier dengan istilah ‘Me Time’, waktu yang dikhususkan untuk diri sendiri agar sejenak terbebas dari rutinitas, melepas lelah dan me-rechargeenergi agar bisa bersemangat kembali dalam menjalani aktivitas.
Mungkin ada yang bertanya, kenapa ibu-ibu jaman dulu kaya’nya nggak butuh-butuh banget sama me time ya? Padahal nggak kurang-kurang juga sibuknya. Punya anak banyak, nyuci dan masak sendiri, beberes sendiri, dan sebagainya.
Yah. Beda zaman beda tantangannya. Kalo dulu, tantangan kaum ibu mungkin terletak pada bagaimana menangani berbagai pekerjaan rumah tangga dengan fasilitas yang terbatas, nyuci baju manual (dulu mesin cuci masih barang mahal), masak dengan kompor minyak tanah, bukan kompor gas yang tinggal putar tombol api langsung nyala, dan sebagainya.
Nggak heran kalo jaman dulu, pinter masak udah jadi kewajiban kaum perempuan. Beda dengan sekarang. Zaman ketika makanan siap saji begitu mudah kita dapatkan. Sehingga ibu-ibu yang pinter masak pun kerap tergoda untuk membeli makanan siap saji demi menghindari repot. Buat ibu-ibu yang bekerja, dulu melakukan tugas administrasi masih dengan mesin tik dan komputer tabung, sementara di jaman ini, banyak pekerjaan bisa dilakukan cukup dengan gawai.
Tetapi......ya itu. Seperti yang udah disinggung di awal. Tuntutan jaman millenial juga terus meningkat. Terutama untuk urusan lifestyle. Semakin mudahnya akses informasi dan sarana teknologi justru membuat volume aktivitas manusia modern terus bertambah.
Dan...ilmu fisika yang menyatakan gaya berbanding lurus dengan tekanan itu ada benarnya. Ups. Jangan langsung menganggap gaya di sini analog dengan tuntutan untuk tampil gaya ya, hehe. Mari kita persepsikan saja mirip dengan gaya dalam ilmu fisika, yaitu mencakup interaksi apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak.
Jadi, jika dihubungkaitkan dengan kehidupan modern, semakin banyak yang berubah dalam aktivitas kita, boleh jadi, karena faktor penyebab dan pendorongnya pun bertambah banyak. Semakin besar gaya, semakin besar pula tekanannya. Inilah yang mungkin sering dianalogikan dengan kehidupan : semakin besar gaya hidup, semakin besar pula tekanan hidupnya.
Dan, karena manusia bukan benda mati, manusia punya perasaan dan juga akal, ketika menghadapi tekanan, manusia akan cenderung mencari pelepasan diri. Inilah salah satu yang memunculkan “me time”.
Setiap orang punya cara “me time” yang berbeda-beda. Me time ini sesungguhnya bisa dilakukan tanpa aturan yang mengikat. Tetapi, jika kalian menginginkan Me Time itu berefek positif, dapat me-recharge energi dan semangat serta melepaskan diri dari tekanan, tips-tips “Me Time” yang berkualitas berikut ini bisa kalian coba :
1. Lakukan ‘Me Time’ dalam waktu yang singkat
‘Me Time’ tidak membutuhkan waktu lama. Terlalu lama menghabiskan waktu untuk ‘Me Time’ malah membuat kita semakin malas. Sebagai indikatornya, ketika kita mulai bosan dengan aktivitas Me Time dan rindu dengan rutinitas, jangan tunggu lama-lama, segeralah akhiri sebelum rasa malas menghampiri.
2. Atur jadwal ‘Me Time’ dengan fleksibel tetapi rutin
Bagi kamu yang suka keteraturan, kamu bisa menetapkan waktu ‘Me Time’-mu pada waktu – waktu yang sudah kamu atur. Tetapi jika kamu suka hal – hal yang variatif, kamu bisa atur jadwal ‘Me Time’-mu cukup pada waktu – waktu yang kamu anggap perlu. Usahakan untuk memiliki ‘Me Time’ beberapa kali dalam seminggu, walaupun dalam waktu yang singkat. Berzikir usai sholat, baca buku sebelum tidur, mandi dengan aroma terapy, adalah diantara bentuk Me Time yang bisa dilakukan dalam waktu cepat dan frekuentif.
3. Lakukan yang kamu sukai
‘Me Time’ sesungguhnya punya banyak variasi. Tidak melulu menghabiskan waktu bersama gawai kesayangan. ‘Me Time’ bisa kamu lakukan misalnya dengan berzikir (mengingat Sang Pencipta), menulis puisi, menikmati pemandangan alam, mendengar musik yang menenangkan, melakukan peregangan ringan sambil berjalan santai, mensyukuri anugerah yang diberikan kepadamu dan apapun itu yang membuatmu kembali rileks dan tenang. Pilih yang kamu sukai dan lakukan dengan santai. Kalau perlu off dulu dari segala yang berpotensi membuatmu berpikir. Termasuk mematikan gawai.
4. Niatkan ‘Me Time’ untuk membuat dirimu kembali tenang
‘Me Time’ sesungguhnya adalah usaha membuat diri kembali tenang di tengah kesibukan yang terkadang membuat psikis tertekan. Jadi, ‘Me Time’ juga adalah bentuk cinta dan penghargaan kita terhadap diri sendiri dan utamanya kepada Sang Pencipta yang telah memberikan kita hal – hal yang sangat berharga dalam kehidupan. Terlalu banyak hal yang bisa kita lakukan dan membuat hati kita senang dalam hidup ini, jadi, kenapa harus melalui hari demi hari dengan berkutat dalam kesibukan sehingga kita lupa bersenang-senang?
Kehidupan adalah waktu yang terus bergulir. Kita membutuhkan energi yang besar untuk mampu melakukan hal – hal positif sebanyak mungkin. Sayangnya, kita tidak selalu bisa mendapatkan performa puncak untuk melakukan semua aktivitas tersebut. ‘Me Time’ merupakan salah satu usaha untuk menyeimbangkan padatnya aktivitas kita dengan memberi tubuh, jiwa dan akal kesempatan untuk sejenak melepaskan ketegangan. Dengan aktivitas tepat dan kecerdasan mengatur waktu, maka ‘Me Time’ yang berkualitas akan membuat diri kita selalu punya energi lebih untuk terus bersemangat menjalani hari.
Selamat Menikmati ‘Me Time’ – mu ya ;). [Lyta&Risa]