Sinopsis :
Life goes on. Tapi terkadang ada kenangan-kenangan indah yang membuat seseorang enggan melangkah menuju masa depan. Itulah yang terjadi dengan Menina. Hubungannya dengan Lanang, sang mantan pacar, begitu membekas di hatinya, bahkan sampai ia dilamar oleh pria lain yang lebih mencintainya.
Ketidakmampuannya melupakan masa lalu membuat Menina secara impulsif memutuskan melakukan perjalanan terakhir bersama Lanang ke Yogyakarta. Siapa yang bisa meramalkan apa yangakan terjadi? Saat Menina dan Lanang berada di Yogyakarta, terjadilah gempa bumi 5,9 SR yang memakan banyak korban.
Menina menyaksikan begitu banyak hal yang membuatnya kembali berpikir tentang hubungannya bersama Lanang dan juga calon suaminya. Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?
Judul : Pre Wedding Rush
Penulis : Okke Sepatumerah
Penerbit : Stiletto Book
Tahun : 2013
Tebal : 204 hal
----------------------
Diantara tumpukan buku-buku Stiletto, saya memilih novel ini sebagai pembuka campaign. Simply karena penulisnya adalah mbak Okke Sepatumerah. Kebetulan, saat ini saya juga tengah membaca novel terbarunya, dan saya cukup kepincut sama gaya bertuturnya yang lancar, lugas serta enak dinikmati.
Jadi, kita mulai saja ya. Untuk tema, dari judul dan sinopsisnya, saya yakin kalian bisa nebak kalau ini adalah cerita tentang kegalauan perempuan yang mau married. It’s sound too common, right? Tetapi, percayalah, beda penulis, pasti beda rasanya.
Novel ini ditulis dengan pov 1 dari sudut pandang Menina. Alur cerita yang dibuka pada situasi tahun 2013, lalu ditarik mundur ke tahun 2006 dan terus bergerak maju pada rentang waktu tersebut. Cerita ditutup dengan kembali pada tahun 2013. Apa yang unik, bahwa novel ini memang diselesaikan mbak Okke pada tahun 2006, namun beliau melakukan rewrite pada tahun 2013.
Selain Menina dan Lanang, novel ini juga didukung beberapa tokoh lainnya seperti Dewo calon suami Menina, pasangan suami istri Sigit – Ayako, teman-teman Menina, dan lain-lain. Kehadiran para tokoh ini menggerakkan konflik cerita dengan smooth dalam pola yang tergolong umum : Diawali oleh perkenalan permasalahan – proses sang tokoh dalam menghadapi masalahnya – mengalami hal tak terduga yang mempengaruhi keputusan sang tokoh – kompromi dan pertimbangan – ending.
Hal-hal yang saya suka dari novel ini :
- Gaya bertutur mbak Okke – as I’ve said before–bikin saya sulit melepaskan novel ini sampai lembar terakhir. Penulisan mbak Okke benar-benar mengalir, tidak bertele-tele namun juga tidak terburu-buru sehingga semua porsi terasa pas. Ya dialognya, deskripsinya, juga narasinya. Walhasil, target 5 hari untuk menyelesaikan novel ini dapat saya ringkas menjadi setengah hari saja.
- Penggambaran karakter tokoh-tokohnya yang kuat, membuat saya bisa dengan mudah mengenali watak Menina, Dewo dan Lanang begitupun bayangan akan penampilan fisik mereka. Saya juga berhasil dibuat sebel sama watak Lanang yang sama sekali not my cup of tea. Semaunya, nggak terencana, nggak pedulian, baru berani bertanggung jawab saat kepepet, dan seterusnya. Tetapi – yeah – di luar sana, nyatanya nggak sedikit pria-pria dengan tipe seperti ini yang mampu mengacaukan hati wanita termasuk mengacaukan rumah tangga, ehh.
- Situasi saat gempa di Yogyakarta dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya, dapat dideskripsikan dengan baik oleh mbak Okke. Tidak terlalu dramatis dan emosional, tetapi juga tidak lantas datar-datar saja. Sebagai pembaca, saya dapat merasakan bagaimana kacaunya situasi saat itu dan bagaimana dampak psikis yang dialami oleh para korbannya.
Hal-hal yang saya kurang sreg :
1.Covernya yang terkesan sexy tetapi kurang matching sama isi cerita yang didominasi oleh kisah tentang perjalanan.
2.Adegan smoking yang nyaris mendominasi isi cerita. Emang sih, saya ngerti kalau para perokok berat itu, hampir nggak bisa lepas sama rokok saat melakukan sesuatu atau bahkan “sekadar” memikirkan sesuatu. Tetapi.....saya pikir, karena penulis punya hak penuh dalam menentukan jalan cerita, nggak salah jugalah kalo hal-hal yang seperti ini bisa diminimalisir. Kita nggak pernah tahu siapa yang bakal baca tulisan kita dan apa pengaruhnya pada yang baca, bukan?
-------------------------------------
Saatnya untuk giveaway!
Simak ketentuannya ya :
1.Follow media sosial Stiletto Book (Twitter @Stiletto_Book dan Instagram @Stiletto_Book) dan like fanpage FB Stiletto Book, serta media sosial Riawani Elyta (twitter @RiawaniElyta, Instagram @riawani_elyta, like fanpage FB Riawani Elyta).
2. Bagi yang memiliki blog, silakan follow blog ini dan sematkan banner di bawah ini pada side bar blog kalian lalu tautkan ke master post campaign di link ini : http://www.riawanielyta.com/2016/03/campaign-dan-giveaway-akucintabuku.html
3. Berikut pertanyaannya :
“Kalau mau menikah memang banyak sekali godaannya, Nduk. Namanya goro-goro.” (hal. 193).
Nah, menurut kamu, apa aja goro-goro yang bisa menimpa orang-orang yang mau menikah? Sehingga nggak sedikit yang kemudian memutuskan untuk menunda atau membatalkan pernikahan karena besarnya pengaruh goro-goro tersebut.
4. Tulis jawabanmu di kolom komentar di bawah ini bersama : a) nama akun media sosial (FB dan / twitter), b) nama blogmu (bagi yang memiliki blog). c) alasanmu ingin memiliki novel ini.
5. Bagikan info giveaway ini di media sosial, mention @RiawaniElyta dan @Stiletto_book dengan hestek #Campaign1 #AkuCintaBuku.
6. Jawaban ditunggu selambatnya 5 April 2016 pukul 24.00 wib.
1 orang pemenang akan mendapatkan 1 eks novel Pre Wedding Rush (alamat kirim hanya ke wilayah di Indonesia). Bagi pemenang juga dianjurkan untuk menulis resensinya karena di akhir campaign nanti, akan dipilih 1 resensi terbaik dari resensi para pemenang.
Ditunggu jawaban kamu yaa :D